Senin, 11 Februari 2013

Ad-Diba'i

Sekilas tentang Ad-Diba'i
Diantara hasil karya yang bercerita tentang hal-ihwal Kanjeng Nabi
Muhammad saw secara sastrawi adalah Maulid al-Diba’. Istilah ini
diambil dari nama pengarangnya yaitu Al-Imam Wajihuddin Abdur
Rahman bin Muhammad bin Umar bin Ali bin Yusuf bin Ahmad bin
Umar ad-Diba`i Asy-Syaibani Al-Yamani Az-Zabidi Asy-Syafi`i. Ad-
Diba’I wafat di kota Zabid pada pagi hari Jumat tanggal 26 Rojab
944Mengenai profil Ad-Diba’I disebutkan dalam kitab Maulid al-Hafidz
ibn al-Daiba’i, karya Sayyid ‘Alawi al-Maliki bahwa ia adalah:
ﻫﻮﻭﺟﻴﻪ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻋﺒﺪﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻟﺸﻴﺒﺎﻧﻲ ﺍﻟﻴﻤﻨﻲ ﺍﻟﺰﺑﻴﺪﻱ
ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ) ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﺑﺎﺑﻦ ﺍﻟﺪﻳﺒﻊ , ﻭﺍﻟﺪﻳﺒﻊ ﺑﻤﻌﻨﻰ ﺍﻷﺑﻴﺾ ﺑﻠﻐﺔ ﺍﻟﺴﻮﺩﺍﻥ
ﻫﻮﻟﻘﺐ ﻟﺠﺪﻩ ﺍﻷﻋﻠﻰ ﺑﻦ ﻳﻮﺳﻒ ( ﻭﻟﺪﻓﻰ ﺍﻟﻤﺤﺮﻡ ﺳﻨﺔ 866 ﻩ ﻭﺗﻮﻓﻲ ﻳﻮﻡ
ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﺛﺎﻧﻲ ﻋﺸﺮ ﻣﻦ ﺭﺟﺐ ﺍﻟﻔﺮﺩ ﺳﻨﺔ 944 ﻩ . ﻭﻛﺎﻥ ﺻﺪﻭﻕ ﺍﻟﻠﺴﺎﻥ ﺣﺴﻦ
ﺍﻟﻠﻬﺠﺔ ﺣﻠﻮﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ) ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﺪﻳﺒﻊ , ﺹ (5
“ Dia adalah Wajihuddin ‘Abdurrahman bin ‘Ali bin Muhammad al-
Syaibani al-Yamani al-Zubaidi al-Syafi’I (yang dikenal dengan Ibn al-
Daiba’i. al-Daiba’ menurut bahasa Sudan artinya putih. Itu julukan
kakeknya yang agung Ibn Yusuf). Beliau dilahirkan pada bulan
Muharram tahun 866 H dan wafat pada hari jum’at tanggal 12 Rajab
tahun 944 H. (Jadi usia beliau kurang lebih 76 tahun). Beliau seorang
yang jujur, lemah lembut tutur katanya dan indah bahasanya . (Maulid
al-Hafidz ibn al-Daiba’, hal 5)
Beliau dilahirkan pada 4 Muharram 866 H (8 Oktober 1461 M) dan
wafat hari Juma’at 12 Rajab 944 H (15 Desember 1537 M). Beliau
adalah seorang ulama hadits yang terkenal dan tiada bandingnya pada
masa hayatnya. Beliau mengajar kitab Shahih Al-Bukhari lebih dari 100
kali khatam. Beliau mencapai derajat Hafiz dalam ilmu hadits, yaitu
seorang yang menghafal lebih dari 100,000 hadits dengan sanadnya.
Setiap hari beliau mengajar hadits dari masjid ke masjid.
Diantara guru-gurunya ialah Al-Imam Al-Hafiz As-Sakhawi, Al-Imam
Ibnu Ziyad, Al-Imam Jamaluddin Muhammad bin Ismail, mufti Zabid,
Al-Imam Al-Hafiz Tahir bin Husain Al-Ahdal dan lain – lain. Selain itu,
beliau juga masyhur sebagai seorang muarrikh (ahli sejarah) yang teliti.
Di antara kitab – kitab karangan beliau ialah:
Dalam bidang fiqih, beliau bermadzhab Syafi’i. oleh sebab itu, beliau
termasuk golongan Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah, karena masih
mengakui dan mengikuti salah satu madzhab empat. Banyak hal yang
bisa dijadikan bukti bahwa beliau termasuk golongan Sunni. Antara
lain, di dalam shalawat yang dikarang, beliau mengatakan:
ﻳﺎﺭﺏ ﻭﺍﺭﺽ ﻋﻦ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ * ﻳﺎﺭﺏ ﻭﺍﺭﺽ ﻋﻦ ﺍﻟﺴﻼﻟﺔ * ) ﻣﺠﻤﻮﻋﺔ ﻣﻮﻟﺪ
ﻭﺃﺩﻋﻴﺔ , ﺹ (66
“Ya Rabbi, ridlailah para sahabat Nabi SAW, Ya Rabbi ridlailah
keturunan Nabi SAW. ” (Majmu’ Mawalid wa Ad’iyah, hal 66).
Ibn Diba` termasuk ulama yang produktif dalam menulis. Hal ini
terbukti beliau mempunyai banyak karangan baik dibidang hadis
ataupun sejarah. Karyanya yang paling dikenal adalah syair-syair
sanjungan (madah) atas Nabi Muhammad SAW. yang terkenal dengan
sebutan Maulid Diba`i,
Diantara buah karyanya yang lain : Qurrotul `Uyun yang membahas
tentang seputar Yaman, kitab Mi`roj, Taisiirul Usul, Bughyatul Mustafid
dan beberapa bait syair. Beliau mengabdikan dirinya hinga akhir
hayatnya sebagai pengajar dan pengarang kitab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar